Performa Tidak Stabil di Paruh Awal
Musim Liga Inggris 2025/26 menjadi periode penuh ujian bagi Liverpool FC.
Setelah tampil gemilang di awal musim, The Reds mengalami inkonsistensi dalam beberapa pekan terakhir, dengan hasil imbang dan kekalahan tipis yang membuat mereka tertinggal dari Manchester City dan Arsenal di klasemen sementara.
Hingga pekan ke-22, Liverpool berada di posisi ketiga dengan 45 poin, terpaut tujuh angka dari pemuncak klasemen.
Meski begitu, pelatih Jürgen Klopp menegaskan bahwa timnya belum kehilangan semangat untuk kembali ke jalur perebutan gelar. Dalam konferensi pers pascalaga melawan Wolverhampton, Klopp menyampaikan janji tegas kepada para pendukungnya:
“Kami belum selesai. Paruh kedua musim akan menjadi babak kebangkitan Liverpool.”
Evaluasi dan Fokus Utama
Klopp mengakui bahwa timnya sempat kehilangan momentum akibat padatnya jadwal dan cedera beberapa pemain kunci seperti Trent Alexander-Arnold, Alisson Becker, dan Dominik Szoboszlai.
Namun, ia menegaskan bahwa fokus utama sekarang adalah memperbaiki koordinasi di lini belakang dan meningkatkan efektivitas serangan.
Dalam beberapa pertandingan terakhir, Liverpool sering unggul lebih dulu namun gagal mempertahankan keunggulan. Statistik menunjukkan bahwa mereka kehilangan 10 poin dari posisi unggul — angka yang cukup signifikan dalam perebutan gelar.
Klopp menyebut masalah itu bukan karena kualitas, melainkan konsentrasi dan kedisiplinan taktik di menit-menit akhir.
“Kami menciptakan banyak peluang, tapi kami harus lebih klinis dan lebih fokus. Liga ini kejam, satu kesalahan bisa mengubah segalanya,” tegas Klopp.
Sinyal Positif dari Skuad
Meski mengalami fase sulit, performa individu beberapa pemain masih menjanjikan.
Mohamed Salah tetap menjadi mesin gol utama dengan 19 gol di semua kompetisi, sementara Darwin Núñez mulai menemukan ketajamannya dengan kontribusi 13 gol dan 7 assist.
Di sisi lain, Alexis Mac Allister dan Wataru Endo membentuk kombinasi kuat di lini tengah, memberikan keseimbangan antara serangan dan pertahanan.
Kembalinya Trent Alexander-Arnold dari cedera juga menjadi kabar baik. Bek kanan yang dikenal kreatif ini siap kembali menjadi sumber umpan silang berbahaya, terutama dalam skema serangan cepat khas Liverpool.
Fokus pada Mentalitas dan Konsistensi
Salah satu hal yang selalu ditekankan Klopp sejak awal kepelatihannya adalah mentalitas juara.
Ia yakin semangat “never give up” masih hidup di ruang ganti Liverpool, dan itu akan menjadi faktor penentu di paruh kedua musim.
Dalam pertemuan internal bersama para pemain di Melwood, Klopp dikabarkan memberikan pesan kuat:
“Kami bukan tim yang menyerah. Kami akan berjuang hingga peluit akhir musim. Ini bukan tentang siapa yang memimpin sekarang, tapi siapa yang paling kuat di akhir.”
Sikap ini disambut baik oleh para pemain senior seperti Virgil van Dijk dan Salah, yang menegaskan komitmen mereka untuk menutup musim dengan trofi.
Perubahan Taktik untuk Fase Kedua
Untuk meningkatkan efektivitas serangan, Klopp berencana melakukan sedikit modifikasi taktik.
Ia akan mencoba menggunakan sistem 4-2-3-1, dengan Salah bermain sedikit ke tengah sebagai second striker di belakang Núñez, sementara Luis Díaz dan Cody Gakpo akan mengisi posisi sayap.
Formasi ini diharapkan memberi variasi serangan lebih tajam serta mengoptimalkan ruang bagi gelandang kreatif seperti Szoboszlai dan Mac Allister.
Analis Premier League menilai perubahan ini sebagai langkah logis, mengingat banyak lawan kini sudah memahami pola klasik gegenpressing Liverpool.
Pendekatan baru ini diharapkan memberi kesegaran dalam gaya bermain dan memperpanjang napas tim hingga akhir musim.
Dukungan dari The Kop
Para pendukung Liverpool, yang dikenal setia di masa sulit sekalipun, tetap memberikan dukungan penuh.
Dalam pertandingan terakhir di Anfield, spanduk bertuliskan “In Klopp We Trust” terbentang di tribun The Kop, menjadi simbol keyakinan fans terhadap sang manajer.
Meski ada kekecewaan atas hasil imbang melawan Aston Villa pekan lalu, mayoritas suporter yakin Klopp masih mampu membawa tim kembali ke jalur kemenangan.
Beberapa mantan pemain juga turut memberikan dukungan moral, termasuk legenda klub Jamie Carragher, yang menulis di media sosial:
“Selama Klopp masih di Anfield, Liverpool tidak pernah benar-benar keluar dari perburuan gelar.”
Kesimpulan
Meski menghadapi masa sulit di pertengahan musim, Liverpool masih menjadi salah satu kandidat terkuat dalam perebutan gelar Liga Inggris 2025/26.
Dengan semangat juang khas Jürgen Klopp, kembalinya pemain-pemain kunci dari cedera, dan modifikasi taktik yang lebih segar, The Reds memiliki semua elemen untuk bangkit di paruh kedua musim.
Klopp telah berjanji, dan para fans percaya — kebangkitan Liverpool hanya tinggal menunggu waktu.